Olaaaa… ngebolang lagi nihhh hihihihi… Seperti biasa di sela-sela penugasan kantor, sebelum pulang kita sempatkan dulu untuk mengitari kota, baik untuk wisata kuliner maupun berkunjung ke lokasi-lokasi unik. Penugasan kali ini cukup singkat, padat, dan kilat, cuma 2 hari 1 malam saja. So, harus kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk wisata kuliner atau jalan-jalannya.
Surabaya, merupakan salah satu kota favorit gw. Selain karena asal usul gw juga dari Surabaya, yaa apalagi kalau bukan karena citarasa kulinernya yang kena banget di lidah gw. Walau panasnya ampun, tapi gw selalu excited kalau ke Surabaya. Kaya udah tau mau makan apa gituu kalau ke sana hahahaha..
Ada beberapa makanan yang akan sulit gw lewatkan tiap ke Surabaya yaitu Depot Bu Rudy dan Rawon Setan Embong Malang (depan JW Marriot). Selain itu, gw juga dikenalkan sama Nasi Goreng Merah resto Tio Ciu, dan kalo nemu Tahu Campur ya pasti mampir. Cita rasa gurih, pedas, dan petis itu yang bikin kangen selalu sama Surabaya. Buat oleh-olehnya gak akan skip sama Sambel Bawang Bu Rudy dan Almond Crispy Cheese Wisata Rasa. Hmmmmm, yummy bangettt..
Nah, perjalanan kali ini gw ke Surabaya, walau singkat tetap berkesan, eaaakk. Walau gak bisa banyak kemana-mana tapi ya lumayanlah. Ada satu tempat menarik yang gw datangi. Yuk gw ceritain satu-satu, tentu saja dimulai dengan kulinernya dulu.
1. Depot Bu Rudy
Siapa yang gak tahu Bu Rudy kalau ke Surabaya? Hampir pasti semua tahulah yaa. Sambal bawang dan udang goreng keringnya khas banget dan populer buat oleh-oleh. Pun dengan gw. Kali ini, gw sampe dua kali ke Bu Rudy dengan depot yang berbeda. Pertama gw ke depot yang di Anjasmoro hanya untuk beli oleh-oleh aja karena udah malam dan menjelang tokonya tutup. Seperti biasa gw beli sambal bawang favorit dan beberapa cemilan lainnya. Nih sambel bawang ya, pake ceplok aja udah enak banget.

Depot Bu Rudy, lokasi Anjasmoro
Besoknya gw meluncur lagi tapi di depot yang Dharmahusada. Di sini gw khusus datang buat makan Rujak Cingur. Ya padahal abis sarapan di resto, tapi tetep bersemangat buat makan si Rujak Cingur. Gw pesennya pedas sedikit dan matengan aja alias sayur doang gak pake buah-buahan. Duh rasanyaa ciamik bangettt, petisnya uwenak puooll! Setelah kenyang ditutup dengan minuman segar Es Kacang Hijau. Kenyang bangeett bokkk…

Rujak Cingur da best!
Di semua depot Bu Rudy, kita gak cuma bisa makan di tempat, tapi mereka juga nyediain masakan matang untuk dibawa pulang. Jujur rasanya enak-enak. Makanan khas rumahan. Selain itu, sudah tentu bisa borong oleh-oleh sekalian. Bahkan denger-denger Bu Rudy baru aja grand opening toko pusat oleh-oleh baru di Dharmahusada dengan konsep one stop shopping. Tentu saja pilihan oleh-olehnya beragam karena beliau bekerja sama dengan banyak sekali UMKM. Wahhh sukses terus, Bu Rudy!
2. Resto Tio Ciu
Next stop yang perlu dicobin kalo ke Surabaya adalah Nasi Goreng Merah di Tio Ciu Chinese Food & Seafood di Jl. Tidar. Bentuknya rumah makan yang nyaman, cocok buat makan bareng keluarga, teman, atau kolega kerja. Cuma sayang pas ke sana kemarin AC-nya sepertinya lagi kurang dingin, jadi agak sedikit gerah. Menu best seller-nya tentu saja si Nasi Goreng Merah ini. Rasanya enak khas Chinese food. Bisa buat makan bareng-bareng juga. Kapan-kapan kalau ke sana lagi pengen coba menu lainnya, sepertinya menarik. Untuk harga kira-kira Rp35.000 ke atas untuk makanannya, soalnya di daftar menunya gak tercantum harga. Worth to try!

Nasi Goreng Merah, porsinya bisa buat berdua kecuali kalo lagi laper banget, hihihihihi..
3. Pusat Oleh-oleh Wisata Rasa
Nah ini adalah oleh-oleh manis gurih favorit gw dari Surabaya. Almond Crispy Cheese-nya Wisata Rasa. Since di Surabaya banyak banget produk sejenis, gw tetep pilih yang punyanya Wisata Rasa. Buat gw, Almond Crispy Cheese-nya Wisata Rasa ini seenak itu woy! Gak berani nyobain merk lain hahahahaahaha takut kecewa, padahal belum tentu sih.

Oleh-oleh wajib Surabaya selain Sambel Bawang Bu Rudy
Almond Crispy Cheese Wisata Rasa ini gw suka karena teksturnya crispy banget, garing banget. Terus secara rasa manis tapi gak over. Trus kejunya banyakk, sebagai pecinta keju ku bahagia sekaliii. Gw suka semua rasanya mulai dari yang ori/vanilla, green tea, sama coklat. Tinggal rasa moka yang belum gw coba. Harusnya sih enak juga ya. Satu kotak harganya Rp50.000 all variants. Dah lah, pokoknya mah enak!

Sumber gambar: https://www.wisatarasasurabaya.com/our-product
4. Graha Es Krim Zangrandi
Panas-panas Surabaya, enaknya diademin sama es krim. Pas banget nih di Surabaya ada salah satu es krim legendaris yang popular, Es Krim Zangrandi. Mengutip dari beberapa sumber, Es Krim Zangrandi sudah ada sejak 1930, dibangun oleh Roberto Zangrandi, warga negara Italia yang menetap di Surabaya. Sayangnya, pada 1960, keluarga Zangrandi harus kembali ke Italia. Saat itulah kedai es krimnya dibeli oleh sahabatnya, Adi Tanumulia. Ia dan keluarganya lah yang kemudian meneruskan usaha Es Krim Zangrandi ini.

Graha Es Krim Zangrandi
Cita rasa Es Krim Zangrandi memiliki kekhasan sendiri. Selain karena homemade, bahan dasarnya pun alami, tanpa pengawet. Sekilas, mengingatkan kita pada Ragusa di Jakarta, atau Toko Oen di Semarang, dan Toko Oen di Malang.
Waktu ke sini gw pesan Nutty Monkey, es krim yang dipadukan dengan potongan buah pisang yang ditaburi bubuk kacang dan coklat. Cuma gw minta es krimnya yang rasa leci. Ternyata lucu ya rasanya. Sejujurnya kenyang banget ya makan satu porsi es krimnya karena porsinya cukup besar. Untuk satu porsi es krim dibanderol dari harga Rp25.000 ke atas.

Nutty Monkey, Rp50.000
Kalau ke Surabaya, kudu mampir ke sini yaa. Menikmati es krim lezat sekaligus duduk-duduk ngobrol santai di restonya yang interiornya khas sekali vintage. Siap-siap antri kalau lagi weekend 😀
5. Museum Kanker Indonesia
Sejujurnya gw udah penasaran dari lama sama tempat ini. Beberapa kali pergi ke Surabaya, belum pernah terealisasi sampai akhirnya kemarin nekat pergi ke sini sendirian. Dari hotel gw naik ojek online. Begitu sampai agak curiga museumnya buka atau gak ya. Abang ojolnya baik banget nungguin gw untuk tanya dulu ke satpamnya apakah buka atau gak. Begitu gw bilang buka, baru abang ojolnya pergi. Terima kasih ya, Mas!

https://museumkankerindonesia.com
Well, memang dari luar bangunannya seperti tertutup sekali ya. Bener-bener gak ada tanda-tanda museum yang terbuka untuk umum, sepi pun. Namun berbekal informasi dari pak satpam, gw percaya aja dan masuk menuju bangunannya. Jujur degdegan.

Gerbang masuk Museum Kanker Indonesia
Begitu masuk, kita diminta untuk mengisi buku tamu terlebih dulu. Beneran gak ada yang jagain. Udahlah bangunannya bangunan lama dengan arsitektur khas Belanda, trus gak ada orang sama sekali. Spooky juga. Gw sempet ragu dan pengen keluar lagi. Cuma entah kenapa tetep nekat masuk.
Setelah isi buku tamu, ruangan selanjutnya adalah ruangan yang tampak seperti aula karena banyak kursi berjejer. Mungkin jadi tempat kalau ada kunjungan atau kegiatan. Sekelilingnya tertempel gambar poster yang menjelaskan tentang jenis-jenis kanker beserta foto penderitanya. Di beberapa sudut juga terdapat botol kaca yang berisi awetan spesimen kanker.

Ruang tengah
Secara umum museum ini bagus sebenernya untuk edukasi kesehatan terutama terkait kanker. Paling tidak, pengunjung akan lebih aware memulai hidup sehat untuk mencegah kanker yang sampai sekarang belum ada obatnya. Namun, sepertinya museum ini perlu sedikit polesan agar lebih ramah pengunjung dan tidak terkesan seram. Gw bener-bener sedirian di museum tersebut. Walaupun tidak terlalu luas, tapi suasananya memang cukup menegangkan. Paling tidak, rasa penasaran gw pada museum ini sudah terobati. Sehat-sehat selalu ya 😊
Baiklah, demikian sepenggal kisah gw ngebolang kilat 2 hari 1 malam di Surabaya. Semoga dapat kesempatan ke Surabaya lagi. See yaaa!