Percaya kan kalo rezeki itu suka dateng dengan cara tak terduga? Nah, gw semingguan kemaren berasa dapat rezeki tak terduga, dikirim ke Pulau Samosir sama kantor. Jujur dalam kondisi pandemi gini, awalnya ada keraguan, ketakutan, waspada, dan degdegan. Namun, setelah sampai di Samosir, gw sama sekali gak nyesel untuk memutuskan berangkat dengan protokol kesehatan semaksimal mungkin yang gw bisa. Toba-Samosir serve gw dengan pemandangan alam yang super cantik, bikin seger mata, dan gw berasa relieve secara mental. Tanpa mengabaikan protokol kesehatan, ngeliat pemandangan alam yang cantik gitu, bikin gw berasa lupa sejenak kalau lagi pandemi. Maha besar Allah memberikan Indonesia alam yang secantik ini. Bener-bener bikin nagih dan pengen balik lagi karena masih banyak objek wisata yang belum sempet gw datangi kemarin.

Sedikit gambaran umum, keberangkatan gw ke Pulau Samosir merupakan tugas negara. Alhamdulillah, setelah tugas negara selesai, gw masih bisa punya waktu untuk menikmati keindahan alam dan mengunjungi tempat-tempat wisatanya. Gw bertolak ke Pulau Samosir bersama tiga rekan kantor yaitu Mba Diaz, Mba Poeti, dan Mia. Sungguhlah kami ini cewek-cewek petualang hahahahhaha…

Hallo Silangit! Perkenalkan yang paling kiri Mia, Mba Poeti, saya sendiri, dan Mba Diaz ๐Ÿ˜€

Melalui perjalanan ini juga gw merasakan mendarat di Bandara Internasional Silangit yang berlokasi di Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Bandaranya memang tidak terlalu besar, tapi coba liat sekelilingnya yang terletak di antara bebukitan. Kalau sempat, saat mau mendarat, tengoklah jendela pesawat. Kalian akan dimanjakan dengan hamparan bukit hijau nan luas. Cantik banget deh pokoknya.

Selama menjalankan tugas -dan jalan-jalan-, kami ditemani oleh temen-temen dari Perum Jasa Tirta 1 (PJT 1), sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air. Sungguh gw bersyukur, selain tempatnya cantik, temen jalannya menyenangkan, lalu temen-temen dari PJT 1 juga baik-baik bangettt. Kurang apalagi coba??

Setelah tugas semua selesai, mereka mengajak kami mengunjungi beberapa tempat wisata yang cukup ikonik. Walau pun ada rasa mengganjal karena gak kesampaian naik kapal feri buat nyebrang Danau Toba, tapi tempat-tempat yang kami datangi juga sangat menyenangkan. Yuk, kita mulai jalan-jalan.

1. Makam Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII
Siapa tak kenal salah satu pahlawan nasional kita yaitu Raja Sisingamangaraja XII? Sisingamangaraja XII lahir pada 18 Februari 1845. Semenjak menjabat sebagai Raja Negeri Toba pada 1876, beliau sangat gigih dalam melawan Belanda. Walau pusat pemerintahan Negeri Toba sempat berhasil dikuasai oleh Belanda, Raja Sisingamangaraja XII beserta pengikutnya sempat untuk melarikan diri, bersembunyi, dan merencakan perang secara gerilya. Kegigihan Raja Sisingamangaraja XII dalam berperang akhirnya terhenti akibat peluru yang menembus dadanya di kaki bukit Lae Sibulbulen dalam pertempuran melawan Belanda pada 17 Juni 1907. Berkat jasa-jasanya dalam melawan Belanda tersebut, Presiden RI Soekarno menganugerahi Raja Sisingamangaraja XII sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 19 November 1961.

2. Sungai Asahan Siruar
Gw merasa beruntung banget bisa mampir dan liat-liat ke sini, Sungai Siruar, yang terletak di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Jika kita terus menyusuri Siruar, maka kita akan ketemu dengan Sungai Asahan, yang merupakan sungai terbaik ketiga di dunia untuk kegiatan arung jeram. Sungai Siruar ini bersih banget. Ku happy banget liat sungai bersih kaya gini hahahahahhaa…

Bersih banget kaannn…

3. Si Gale-gale – Makam Raja Sidabutar I dan II
Menurut beberapa sumber yang gw baca, kisah boneka Si Gale-gale berawal dari gugurnya anak kesayangan Raja Rahat, seorang raja di Samosir, yang bernama Manggale di medan perang. Sebagai anak satu-satunya, tentunya kematian Manggale meninggalkan duka yang mendalam bagi sang Ayah. Ditambah lagi dengan jasadnya yang tidak ditemukan. Kondisi ini kemudian membuat sang Raja sedih hingga jatuh sakit berkepanjangan.

Melihat kondisi tersebut, sebagai upaya menyembuhkan sang Raja, para tokoh adat kemudian memutuskan untuk memanggil seorang Datu atau dukun dan memerintahkan dukun tersebut untuk membuat patung yang menyerupai Manggale. Setelah patung Manggale selesai dibuat, sang dukun melakukan ritual untuk memangil arwah Manggale agar masuk ke patung tersebut. Setelah arwah Manggale masuk, patung tersebut kemudian diberikan kepada Raja yang menerimanya dengan sangat senang hingga sembuh dari sakitnya dan dapat memimpin kerajaannya kembali.

Perkenalkan yang paling kanan namanya Mas Tiar ๐Ÿ˜€

Boneka/patung Sigale-gale

Para pengunjung ikut menari Tor-tor bersama dengan diiringi Gondang Sabangunan

Masih di komplek area yang berdekatan, kami juga mengunjungi makam Raja Sidabutar I dan Raja Sidabutar II. Di makam Raja Sidabutar II, kami mendapat penjelasan dari seorang guide di sana. Namun, gw agak lost di kisah awalnya. Jadi daripada salah atau gak nyambung, mending gak gw sajikan di sini yaa..

Di makam Raja Sidabutar II, selain terdapat makam sang Raja, juga terdapat patung Gajah dan batu persidangan. Patung Gajah merupakan simbol dari seserahan sang Raja saat akan menikahi Ratu, yaitu dua ekor Gajah. Berjalan sedikit ke atas, maka kita akan bertemu dengan kompleks pemakaman Raja Sidabutar I. Konon, makam Raja Sidabutar I sudah berusia hampir 500 tahun.

Batu persidangan

Makam Raja Sidabutar I, konon makam ini sudah berusia hampir 500 tahun

Makam Raja Sidabutar II

4. Situs Budaya Siboru Langgatan โ€œBr. Situmorang Siringoโ€
Situs Budaya Siboru Langgatan โ€œBr. Situmorang Siringoโ€ menjadi sebuah destinasi yang menarik berikutnya. Letaknya yang berada di pinggir jalan raya Desa Huta Ginjang, Huta Sigarantung, Kecamatan Simanindo, Samosir, membuat objek wisata ini dapat dikunjungi dengan mudah. Sudah disiapkan juga lahan parkir untuk kendaraan berhenti sejenak menikmati indahnya situs budaya ini. Dalam satu area situs, terdapat satu buah air terjun yang tingginya sekitar 30 meter dan dua buah pondok. Satu pondok berisi sumur, sementara satu pondok lainnya merupakan tempat duduk-duduk.

5. Sopo Guru Tatea Bulan
Sopo Guru Tatea Bulan atau Rumah Guru Tatea Bulan (Keturunan Pertama Raja Batak) dibangun oleh Dewan Pengurus Pusat Punguan Pomparan Guru Tatea Bulan pada tahun 1995. Di dalam bangunannya terdapat berbagai patung Raja Batak beserta keturunannya dan beberapa hewan yang berfungsi sebagai pengawal dan kendaraan.

Photo courtesy: Mia. Kenalan ya sama temen-temen dari PJT1 dari yang paling kiri >> Mas Bayu, Mas Ruben, Mba Poeti, Gw, Mia, Mas Tiar, dan Mas Max

Lokasi Sopo Guru Tatea Bulan berada di atas bukit Sulatti. Jangan lupa liat ke sekelilingnya yaaa, pemandangannya indaahhh bangeett โ™ฅ

Ga paham lagi sama panoramanya

Ga paham lagi sama panoramanya (2)

Ga paham lagi sama panoramanya (3)

6. Gedung Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba
Siapa yang gak tau Danau Toba? Sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas Indonesia, nama besar Danau Toba udah melanglang jauh hingga ke luar negeri. Gak heran, karena Danau Toba merupakan danau terbesar di Asia Tenggara dan salah satu danau terdalam di dunia.

Jika melihat dari sejarah pembentukan, Danau Toba terbentuk dari meletusnya Gunung Toba sekitar 74.000 tahun silam. Letusan yang mahadahsyat itu kemudian membentuk sebuah kaldera atau kawah. Kaldera inilah yang kemudian terisi air hujan selama 10.000 tahun lamanya hingga menjadi Danau Toba saat ini. Tekanan magma di dasar Danau Toba mendorong sedimentasi tanah ke atas yang kemudian membentuk Pulau Samosir.

Berdasarkan sejarah pembentukannya tersebut, pada 2 Juli 2020, UNESCO menetapkan Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark. Geopark merupakan sebuah konsep manajemen kawasan terpadu untuk pelestarian warisan geologi, pendidikan, dan pengembangan sosial ekonomi berkelanjutan. Geopark Kaldera Toba ditujukan untuk memelihara, melestarikan, dan mengelola warisan geologi Toba. Penetapan Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark, menambah daftar Global Geopark yang ada di Indonesia sebelumnya yaitu Danau Batur (Bali), Ciletuh (Pelabuhan Ratu), Gunung Sewu (Jogjakarta), dan Gunung Rinjani (Lombok).

Gedung Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba, menyajikan informasi lengkap mengenai terbentuknya Danau Toba. Tempat ini cocok banget untuk dijadikan sebagai tujuan eduwisata. Sekilas, konsep display-nya mengingatkan gw pada Museum Geologi yang ada di Bandung.

7. Air Terjun Effrata
Air terjun Efrata merupakan salah satu objek wisata yang banyak dituju oleh wisatawan yang datang ke Pulau Samosir. Objek wisata ini menawarkan keindahan air terjun setinggi 20 meter. Jika berkunjung ke sini, jangan lupa untuk membawa jaket karena udaranya dingin banget. Lalu mungkin sendal jepit ya kalau mau nyemplungin kaki ke airnya yang juga dingin. Seger banget sih di sini, terutama mental, hahahahhaa…

Photo courtesy: Mas Max. Oiya tambahan, itu yg pake sweater coklat namanya Mas Bowo

8. Danau Sidihoni
Danau Sidihoni atau yang juga dikenal dengan sebutan ‘Danau di atas Danau’ ini berada di ketinggian ยฑ 1.300 meter. Berdasarkan papan informasi yang tersedia di sana, Danau Sidihoni berada di atas endapan danau yang terbentuk saat pengangkatan Pulau Samosir yang membentuk sistem cekungan akibat patahan lokal hasil kegiatan tektonik. Kalo diliat-liat sedikit mirip kaya di Swiss lah.. hihihihihi…

Kaya lagi di Swiss kaannnn ๐Ÿ˜›

Alhamdulillah di airnya (keliatannya) gak ada sampah

Seger banget liat yang asri-asri kayak gini

Udah deh selesai deh jalan-jalannya, huhuhuhu… Well, gw sangat-sangat merasa beruntung bisa berkunjung ke Pulau Samosir ini. Terkagum-kagum sama keindahan panorama alamnya. Memang Indonesia ini yaaaa.. Semoga kelak gw bisa punya kesempatan dan rezeki lagi untuk bisa menyambangi berbagai daerah di Indonesia. Pulau Samosir ini bikin nagih sih, pengen ke sana lagi. Masih banyak yang belum sempet didatangi. Terutama belum sempet ngerasain naik kapal nyebrang Danau Toba ke Pulau Samosir, masih penasaran hihihihihi…. Semoga kapan-kapan bisa terwujud segera. Amiiinn… Terima kasih buat semua yang menemani gw menikmati ciptaan Tuhan yang luar biasa ini: Mba Diaz, Mba Poeti, Mia, dan temen-temen dari PJT 1 ๐Ÿ˜€ See you on the next post yaaaa โ™ฅ

Referensi:
1. https://tirto.id/sejarah-18-februari-1845-lahirnya-raja-toba-sisingamangaraja-xii-dhg7
2. https://travel.kompas.com/read/2020/09/05/161600527/air-terjun-efrata-samosir-tempat-wisata-indah-dekat-danau-toba?page=all
3. https://backpackerjakarta.com/mengenal-tomok-sigale-gale-yang-melegenda/
4. https://nationalgeographic.grid.id/read/131889282/sigale-gale-boneka-kayu-asal-sumatera-utara-yang-penuh-mistis
5. http://danautoba.org/asal-usul-terbentuknya-danau-toba-adalah-sebuah-fenomena/
6. https://nationalgeographic.grid.id/read/13281048/terbentuknya-danau-toba
7. https://www.medanwisata.com/2015/01/wisata-sejarah-sopo-guru-tatea-bulan-samosir.html