Having an exciting short escape this long weekend… Touring ala-ala ke Gunung Pancar. Lumayan juga, dengan jarak yang gak begitu jauh dari rumah, kami dapet tempat yang bisa menyegarkan mata.

Buat sebagian dari kalian, Gunung Pancar mungkin sudah bukan lagi destinasi baru. Berbagai foto Gunung Pancar pun sudah dapat dengan mudah kita temui di mbah google. Tapi, buat gw yang belom pernah ke sana, Gunung Pancar tergolong baru deh yaaa… Lumayan bikin excited juga untuk ke sana. Mas Dedy sik udah pernah ke sana walau pun itu terjadi saat zaman 2G alias udah tahunan lalu deh… Adik gw, Damas, juga terakhir ke Gunung Pancar dua tahun lalu. Jadi, yuk deh rencanakan kembali ke Gunung Pancar.

Kebetulan banget di minggu ini, ada long weekend. Jadilah kami merencanakan pergi ke Gunung Pancar. Perginya nyobain naik motor, jadi touring ala-ala gitu. Wong cuma dua motor hahahahhaha…. Rencana berangkat jam 6 pagi, molor jadi jam setengah 9… Maklum aja yaa, namanya juga hari libur, kebanyakan mager di kasur.

Well, akhirnya kami berangkat. Perjalanan memakan waktu lebih kurang satu jam dengan rute perjalanan lewat Jl. Raya Bogor. Kemudian berbelok ke Jl. Alternatif Sentul (tembus ke sirkuit Sentul). Dari Sirkuit Sentul kami mengambil jalur lewat Jl. Raya Babakan Madang (belakang Sentul International Convention Center dan Hotel Harris) hingga tembus ke Sentul City (Ah Pong). Ikutin aja terus jalannya sampai ketemu Sentul Nirwana. Nah dari Sentul Nirwana, sudah ada penunjuk jalan yang mengarahkan ke Gunung Pancar. Dari Sentul Nirwana ke Gunung Pancar kira-kira 15 menitan deh….

Hati-hati juga ya nyetirnya, baik motor mau pun mobil, karena abis dari Sentul Nirwana kalian akan melewati jalan kecil yang cukup ramai, ada yang berlubang, dengan jalanan yang menanjak.

Begitu sampai di Gunung Pancar, rasanya happy banget setelah melewati perjalanan yang cukup tegang karena nanjak terus hahahahhahhaha… Gw dan Mas Dedy dikenai biaya masuk Rp 20.000. Sementara adik gw Rp 15.000. Untuk daftar tarifnya, bisa dilihat di gambar berikut yaaa.. Monmap agak miring, motonya sambil motor jalan 😛

Ini daftar tarif masuknya

Setelah melewati gerbang tiket, kami langsung disuguhi pemandangan yang menyegarkan mata. Hamparan hutan Pinus dan udara yang sejuk, cenderung dingin, menyambut tiga makhluk kece ini…

Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar merupakan kawasan konservasi pinus dan rekreasi, khususnya camping ground. Jadi, di sana tersedia beberapa area atau bisa disebut blok yang berbeda-beda. Ada yang untuk camping, ada yang buat wisata umum foto-foto, bahkan ada yang bisa disewa untuk outbound. Berhubung kami turis umum, maka area yang kami masuki adalah area yang untuk wisata umum. Laman ini mungkin bisa membantu kalau mau kepoin TWA Gunung Pancar http://gunungpancar.co.id/

Ada apa aja di area wisata umum? Yaahh khas wisata pada umumnya sik yaaa… Tukang pop mie sama es kelapa muda, spot-spot foto, sama tukang parkir. Sesampainya kami di sana, kami mampir sejenak di Alamanda Café buat ngganjel perut. Belom sarapan boookkk… Lumayannya, kafe ini menyediakan lokasi tempat duduk yang bisa menggapai beberapa angle keindahan alam TWA Gunung Pancar. Harga makanan dan minumannya juga masih bersahabat.

Alamanda Cafe

Sedikit info saja, berbagai spot foto yang intagramable itu hampir seluruhnya berbayar ya, atau bahasa mereka ‘disewakan’. Harganya bervariasi, ada yang Rp 20.000/orang/3 spot foto. Ada juga yang Rp 25.000/orang/5 spot foto. Ada juga yang kalau kita bawa kamera sendiri (selain kamera HP), bayar lagi. Jadi, sebelum foto-foto, liat-liat dulu ya ada abang-abangnya gak di sekitaran spot foto itu. Jangan langsung foto-foto ajaa hihihihhiiiihihi…. Untuk biaya parkirnya sik masih okelah, Rp 5.000. So, karena menurut kami agak lumayan jugak harganya tiap foto, kami putuskan untuk foto-foto di luar area ajaaa…. Cem gini deh fotonya:

Mau foto di spot itu? Bayar dulu yaaaa 😀

Setelah foto-foto, kami kemudian pulang. Udah mulai siang, udah mulai panas, dan makin rame orang datang. Buat agenda singkat dengan lokasi yang mudah dijangkau, TWA Gunung Pancar boleh lah jadi salah satu pilihan buat wisata sama keluarga atau teman-teman. Cuma memang, lebih enak datang pagi yaaa.. At least jam 7-an udah sampe sana, biar bisa puas foto-foto. Satu lagi, pesan penting yang akan selalu gw gaungkan adalah untuk selalu jaga alam kita, jangan ngerusak dan jangan nyampah yaaa… Pleaseee… 